Oleh:
Adil Mahfudz Firdaus
Adil Mahfudz Firdaus
Tanpa kenal lelah, tanpa kenal susah, mereka selalu larut dalam haru ketika melihat dan mendengar kesusahan dan kesedihan, pada saatnya mereka selalu tersenyum dan bahagia ketika melihat dan mendengar kegembiraan. Tanpa mengenal bayaran atau upah, bahkan mereka selalu berkorban entah itu uang dari kantong mereka atau waktu dan tenaga. Mereka itu adalah pengabdi negeri tercinta ini, Republik Indonesia. Kecintaan terhadap Bangsa dan Negeri ini melebihi kecintaan terhadap diri mereka sendiri, itulah dia seorang Pengabdi.
sumber : google.co.id
Kesenjangan sosial yang terlihat dimasyarakat, ketidakmerataan tingkat ekonomi pada lapisan masyarakat. Hal tersebut membuat gerah hati seorang pengabdi untuk bergerak. Betapapun dia tak punya uang untuk berbagi, betapapun dia tak punya tenaga untuk bergerak sampai jauh diujung negeri, dia selalu mencoba dan berusaha untuk selalu menciptakan senyuman disisi-sisi negeri. Memang negeri yang madani sulit dicapai hanya dengan satu orang pengabdi, akan tetapi percaya mereka pengabdi ada disetiap sudut dan pusat negeri ini. Manusia tercipta untuk hidup secara sosial membutuhkan bantuan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan bersama bahkan untuk kepentingan pribadi.
Mereka pengabdi negeri, yang selalu setia terhadap negeri tercinta ini. Demi terhapusnya kesenjangan sosial dan meningkatkan kecerdasan anak bangsa, mereka selalu setia mencari setitik harapan agar harapan mereka terpenuhi. Sepotong tulisan ini memang bukan apa-apa dibandingkan pengabdian mereka, akan tetapi ingin rasanya untuk menggugah hati kami dan kamu untuk menjadi seorang pengabdi. Mereka masyarakat, anak-anak generasi penerus bangsa masih membutuhkan kita yang telah berjalan terlebih dahulu, menginjak tanah air ini. Pendidikan, kesehatan, inovasi teknologi, pengembangan usaha mikro, dan hal lainnya, bangsa ini masih membutuhkannya.
Tulisan ini memang tidak sedalam lirik “Untuk Para Pengabdi”, akan tetapi itulah harapan kami. Semoga Lumaku Foundation tetap bisa mengabdikan dirinya kepada negeri tercinta ini, walaupun tak banyak yang kami bisa lakukan untuk negeri ini. Artikel ini terinspirasi dari lirik dan lagu “Untuk Para Pengabdi” Iwan Fals, terimakasih bang Iwan.
Untuk Para Pengabdi
By: Iwan Fals
By: Iwan Fals
Kesetiaan masih ada
Setidaknya menjadi cita cita
Itu sebabnya aku disini
Menemanimu
Setidaknya menjadi cita cita
Itu sebabnya aku disini
Menemanimu
Siang malam kuberjaga
Di relung hatimu di dalam benakmu
Di setiap langkahmu
Mudah mudahan begitu
Di relung hatimu di dalam benakmu
Di setiap langkahmu
Mudah mudahan begitu
Silahkan engkau tertawa
Sepuas hatimu
Ku takkan pernah berpaling
Karena hinaan itu
Sepuas hatimu
Ku takkan pernah berpaling
Karena hinaan itu
Bahagia rasanya
Lihat engkau bahagia
Berduka rasanya
Kalau engkau berduka
Lihat engkau bahagia
Berduka rasanya
Kalau engkau berduka
Untuk pengabdi lagu para pengabdi
Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Untuk pengabdi lagu para pengabdi
Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Di puncak gunung di tengah tengah samudera
Di dalam rimba di kebingungan desa dan kota
Kan ku temani kau
Kan ku temani kau
Kan ku temani kau